Terlepas dari itu bagi pembaca yang mengetahui dan memahami seluk beluk dan asal mula terbentuknya nama getrakmoyan silahkan komen dan beri masukan di blog ini.
sejarah singkat desa Getrakmoyan
ASAL USUL DESA GETRAKMOYAN
Berdasarkan sumber dari tokoh masyarakat desa getrakmoyan bahwa desa getrakmoyan dulunya adalah suatu pedukuhan kecil yang banyakl di gunakan persembunyian para perampok.
Padukuhuan di sekitarnya merasa terganggu . Setelah itu datanglah Empat orang jawara terdiri dari 2 orang laki -laki dan 2 orang perempuan yang singgah dipedukuhan tersebut. Ke 4 orang tersebut bernama Ki Buyut Sampan , Ki Buyut Jalimbar, Embok Sungkem dan Embok ejong. Kedatangan ke Empat orang tersebut mengusik ketenangan para perampok yang bersembunyi di pedukuhan tersebut. Terjadilah perkelahian sengit antara para perampok dengan Ke Empat pengembara tersebut. Dalam perkelahian yang sengit tersebut di menangkan olah para pengembara. Tersebarlah berita tersebut kepada jawara jawara di daerah sekitarnya. Dengan rasa penasaran ingin menjajal kesaktiannya. Satu persatu para jawara tersebut menantang duel dengan Ki Buyut sampan dan Ki Buyuy jalimbar, Setelah semua di taklukan , Kibuyut Sampan Membagi Pedukuhan tersebut . Dan menamakan GETRAKMOYAN , Ki Buyut Sampan mendiami Sebelah Utara yang sekarang jadi Blok Manis, Ki Buyut Jalimbar Mendiami sebelah timur yang sekarang jadi Blok 3 ,Mbok Sungkem mendiami sebelah Barat yang sekarang jadi Blok 1 dan Mbok Ejong mendiami sebelah Selatan yang sekarang jadi Blok 4.
Setelah bertahun tahun lamanya masarakat kian berkembang dan makin banyak maka di bentuklah pemerintahan desa dan menamakan desa getrakmoyan .
Nama nama KUWU atau KEPALA DESA di Desa Getrakmoyan
Padukuhuan di sekitarnya merasa terganggu . Setelah itu datanglah Empat orang jawara terdiri dari 2 orang laki -laki dan 2 orang perempuan yang singgah dipedukuhan tersebut. Ke 4 orang tersebut bernama Ki Buyut Sampan , Ki Buyut Jalimbar, Embok Sungkem dan Embok ejong. Kedatangan ke Empat orang tersebut mengusik ketenangan para perampok yang bersembunyi di pedukuhan tersebut. Terjadilah perkelahian sengit antara para perampok dengan Ke Empat pengembara tersebut. Dalam perkelahian yang sengit tersebut di menangkan olah para pengembara. Tersebarlah berita tersebut kepada jawara jawara di daerah sekitarnya. Dengan rasa penasaran ingin menjajal kesaktiannya. Satu persatu para jawara tersebut menantang duel dengan Ki Buyut sampan dan Ki Buyuy jalimbar, Setelah semua di taklukan , Kibuyut Sampan Membagi Pedukuhan tersebut . Dan menamakan GETRAKMOYAN , Ki Buyut Sampan mendiami Sebelah Utara yang sekarang jadi Blok Manis, Ki Buyut Jalimbar Mendiami sebelah timur yang sekarang jadi Blok 3 ,Mbok Sungkem mendiami sebelah Barat yang sekarang jadi Blok 1 dan Mbok Ejong mendiami sebelah Selatan yang sekarang jadi Blok 4.
Setelah bertahun tahun lamanya masarakat kian berkembang dan makin banyak maka di bentuklah pemerintahan desa dan menamakan desa getrakmoyan .
Nama nama KUWU atau KEPALA DESA di Desa Getrakmoyan
- KUWU SUDIRO
- KUWU WARMA
- KUWU SAAD
- KUWU MUKASAN
- KUWU H. WASNA (1999 - 2007 )
- KUWU IRIANTO ( 2007 - 2013 )
- KUWU JUNANDI ( 2013 - 2019 )
desa getrakmoya untuk saat ini alhamdulilah dari segi pendidikan telah meningkat hampir semuanya mengenyam pendidikan SMP dan bahkan sekarang sudah meningkat ke hampir anak mudanya lulusan SMA. ini terlepas dari banyaknya pekerja migren care atuh bekerja di luar negri, entah di bidang formal maupu informal baik itu menjadi PRT atau bekerja di pabrik.
Sebagaian besar pemuda dan pemudinya menjadi buruh di luar negri. ini secara tidak langsung meningkatkan perekonomian di desa getrakmoyan. Di sektor pertanian sebagian besar petani desa getrakmoyan menanam padi dan bawang merah. Lahan pertanian di desa getrakmoyan lahan tadah hujan. jadi pas musim tanamnya pada waktu musim hujan .Di waktu musim kemarau banyak lahan yang kering malah menjadikan petani gagal panen, oleh karena itu petani berharap sekali kepada pemerintah kabupaten untuk membuat waduk atau embung untuk bisa mengairi sawah di waktu musim kemarau.
